Esensi Praktik Menulis

Penulis: Eben E. Siadari
Penerbit: Rayyana Komunikasindo, 2020
Deskripsi: "Sebuah karya luar biasa dari orang yang telah tungkus lumus di dunia jurnalistik selama tiga dekade. Siapa saja yag berhasrat meningkatkan kemampuan dan wawasan membuat karya tulis akan mendapatkan manfaat dari buku ini. Kawan milenial wajib mengintip buku ini untuk menajamkan karya tulis mereka, entah sebagai hobi, hiburan, atau kebutuhan terkait pekerjaan. Bacalah!"
Andrias Harefa
Penulis buku Menjadi Manusia Pembelajar (Penerbit Kompas 2000) dan 40-an buku lain terbitan Kompas-Gramedia (1998-2002)

Mereka Berkata tentang Buku Esensi Praktik Menulis

Saya pertama kali berkenalan dengan Bung Eben Ezer Siadari sekitar duapuluh tahun lalu sewaktu beliau masih menjadi wartawan dan cukup sering mewawancarai saya sehubungan dengan permasalahan berbagai perusahaan tambang yang pernah saya pimpin. Dunia tambang di awal Era Reformasi dan mulai diberlakukannya Otonomi Daerah memang penuh gegap gempita dan menjadi sumber berita yang tidak pernah kering.

Saya terkesan oleh gayanya yang lugas tetapi bersahabat dan profesionalismenya, karena beliau selalu melakukan penelitian mendalam tentang topik yang akan dibahas sebelum melakukan wawancara. Di dalam buku ini Bung Eben mengungkapkan ‘rahasia’ di balik keahliannya menulis dan kita mendapat pedoman praktis untuk membuat tulisan yang baik. Bagi siapapun yang ingin membuat tulisan yang ditujukan kepada kalangan yang luas buku ini menjadi acuan yang sangat berharga.

Noke Kiroyan
Chairman & Chief Consultant Kiroyan Partners Public Affairs, Presiden Direktur Rio Tinto Indonesia (1997-2001) dan Presiden Direktur PT Kaltim Prima Coal (2003-2005).

Eben saya kenal 15 tahun lalu. Ketika itu dia membantu penyuntingan tulisan-tulisan saya untuk kolom Memo CEO di majalah yang ia pimpin. Eben juga membantu penyuntingan buku saya yang diterbitkan Gramedia pada tahun 2004, yang berjudul The Power of Values in the Uncertain Business World, Refleksi Seorang CEO. Buku yang ditulis Eben ini menggambarkan kedalaman kapasitas dan pengalamannya di dunia yang digelutinya yaitu dunia kepenulisan. Dengan membaca buku ini Anda akan memperoleh pengetahuan yang berharga dan berguna.

Dr.
Herris B. Simandjuntak,SE, MM
 Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Asuransi dan Dana Pensiun, CEO PT Asuransi Jiwasraya (Persero) (2002-2008).)

Seratus atau seribu tahun sesudah kita anumerta, tiada lagi yang tersisa kecuali kisah hidup atau biografi kita. Buku ini mengajari kita bagaimana menulis biografi yang elok, menarik, dan enak dibaca untuk diwariskan kepada generasi mendatang, sebagai bukti kita pernah hidup dan hidup secara berguna.

Jansen Sinamo, Guru Etos Indonesia, pendiri dan direktur Institut Darma Mahardika, penulis 8 Etos Kerja Profesional dan buku-buku bertema etos lainnya.

Sebuah karya luar biasa dari orang yang telah tungkus lumus di dunia jurnalistik selama tiga dekade. Kredibilitas penulisnya tidak terbantahkan. Siapa saja yang berhasrat  meningkatkan kemampuan dan wawasan membuat karya tulis akan mendapatkan manfaat dari buku ini. Kawan milenials wajib mengintip buku ini untuk menajamkan karya tulis mereka, entah sebagai hobi, hiburan, atau kebutuhan terkait pekerjaan. Bacalah!

Andrias Harefa
 Penulis  “Menjadi Manusia Pembelajar,” (Penerbit Kompas, 2000) dan 40-an buku lain terbitan Kompas Gramedia (1998-2012).

Dalam buku unik Sdr. Eben Ezer Siadari yang membahas luar-dalam kehidupan, cara pandang, dan proses penulisan biografi dan karya-karya jurnalistik lainnya ini, saya dapatkan insights mendalam mengenai dunia kepenulisan. Eben Ezer sendiri adalah salah satu penulis senior Indonesia yang selalu meng-update diri.

Sebagai seorang penulis asal Indonesia di Tanah Rantau, saya kenal betul bagaimana ekspektasi pembaca akan substansi tulisan yang mendalam namun tetap renyah dengan unsur-unsur manusiawi human interest.

Di Era Revolusi Industri 4.0 ini, profesi penulis terancam oleh robotisasi, otomatisasi dan kecerdasan buatan (AI atau artificial intelligence). Dalam beberapa tahun di muka, publikasi di negara-negara maju akan mengandalkan robot writers sehingga penulis manusia (human writers) harus mempunyai nilai lebih yang tidak tergantikan. Jadilah humanisme sebagai selling point utama yang tak akan pernah tergantikan oleh robot.

Buku ini sangat layak dibaca oleh para penulis dan jurnalis baru maupun senior mengingat setiap karya tulis adalah jendela ke dalam jiwa si penulis. After all, sebagai human writers, kita perlu
j memperdalam unsur-unsur kemanusiaan kita. Great job, Eben Ezer!

Jennie M. Xue
Penulis profesional senior dwibahasa yang bermukim di California dan kota kelahirannya Jakarta. Karya-karyanya dapat dibaca di JennieXue.com.

Buku ini menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Tulisan di setiap halamannya mengalir, disertai step by step dan contoh nyata, sehingga buku dengan 300 halaman lebih ini bisa dijadikan literatur untuk seorang penulis atau penulis wannabe yang ingin membuat karya serupa.Tidak mudah memang menjadi penulis tetapi Pak Eben adalah salah satu penulis andal Indonesia yang konsisten dan mumpuni, karya-karya beliau tidak diragukan lagi kualitasnya. Semoga pembaca buku ini akan mendapat inspirasi dan semangat juga manfaat.

Vivi
Widya Savitri, Penulis Buku Cara Cetak Duit dari Barang Bekas, Kiat Sukses Mengorganisir Garage Sale, Penerbit Gradien Books, Yogyakarta, 2007.)

Saya mengikuti dari dekat awal karier keterlibatan Eben dalam dunia jurnalistik dan ikut mendampinginya. Ia bergabung dengan Warta Ekonomi sebagai fresh graduate  saat saya sebagai redaktur pelaksana dan kemudian pemimpin redaksi. Sebagai pemula di percaturan liput meliput berita ia menunjukkan talenta dalam merangkai dan menyajikan menulis laporan. Tulisan maupun laporan lepas sebagai reporter tak memerlukan ‘pembedahan’ atau lazim disebut penyuntingan alias editing.

Eben membuktikan diri seagai wartawan dan penulis andal sehingga pada perubahan struktur keredaksian, dalam kepemimpinan saya, ia dipercaya menjabat Redaktur Pelaksana. Baik sebagai reporter, staf redaksi, redaktur dan redaktur pelaksana, Eben berhasil meliput setiap aspek reportase Jurnalistik baik di dalam negeri maupun di mancanegara.

Saya gembira berbagai pengalaman Eben itu dituangkan dan diterbitkan sebagai buku. Tidak semua wartawan memiliki kesempatan dan kemauan seperti ini. Buku ini sangat inspiratif dan memotivasi siapa saja yang berminat dalam dunia tulis-menulis tanpa menyatakan diri sebagai wartawan atau kuli tinta.

Syahrir Wahab
Mantan Redaktur Pelaksana dan Pemimpin Redaksi Majalah Warta Ekonomi

Saya bersyukur pernah memperoleh bantuan penyuntingan dari Eben Ezer dan Salim Shahab ketika menulis tiga buku saya, Power Values and Competence (2019), It Goes Without Saying (2015) dan Dilema BUMN (2014). Apa yang ditulisnya dalam buku ini merupakan cerminan pengalaman dan kompetensinya.  Tidak terbilang tokoh yang menuliskan biografinya dan buku tersebut kemudian menjadi rujukan bagi mereka yang ingin sukses. Terkadang juga bukan semata-mata menulis biografi tetapi juga buku ‘leadership’ atau manajemen yang bertujuan untuk memberikan perspektif di dalam dunia kerja bagi generasi-generasi sesudahnya. Saya termasuk yang mencoba menuliskan pengalaman kerja dalam ketiga buku saya di atas.

Saya yakin buku ini akan memberikan manfaat bagi banyak kalangan, baik praktisi maupun akademisi. Saya juga sependapat dengan Eben Ezer  bahwa di era digital semua orang ‘dimudahkan’ untuk bisa menulis. Kiat-kiat itu sudah dituliskan lengkap di buku ini dan petunjuknya sangat praktis, mudah dipahami dan dipraktikkan.

Melihat jam terbang Eben Ezer yang sangat panjang di dunia jurnalistik, saya yakin dan percaya buku ini sangat berguna bagi mereka yang mau berbagi pengalaman melalui biografi dalam bentuk buku yang menarik.

Dr. Prasetio
Penulis Buku “The Power, Values and Competence,” dan sejumlah buku manajemen korporasi lainnya, Dirut Perum Peruri (2012-2017), Direktur PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (2007-2012), Direktur Bank Danamon (2002-2004)

Saya mengenal Eben ketika bersama-sama dengan Salim Shahab dari Rayyana Komunikasindo membantu saya dalam penyuntingan buku To See the Unseen, Kisah Di Balik Damai di Aceh (2007) dan Keeping the Trust for Peace (2011). Pengalaman bekerjasama dengan mereka sangat menyenangkan, membawa saya kepada kegembiraan dalam menulis dan menuangkan gagasan ke dalam buku. Menjadikan fakta, ide, gagasan, pengalaman, kegelisahan dan berbagai hal bisa tersalurkan dengan konstruktif dan tepat sasaran.

Saya menyambut baik buku ini. Sangat berguna untuk membantu memahami pekerjaan menulis.

D
r. Farid Husain, Sp.B., KBD.
Penanggung Jawab Delegasi Indonesia untuk Proses Perundingan dengan GAM pada Perundingan Helsinki 2005.

Buku ini layak dibaca terutama oleh mereka yang berencana menulis buku. Banyak hal yang dijelaskan dalam buku ini telah saya praktikkan ketika menulis pengalaman saya dalam menangani perdamaian di Aceh dalam buku “TNI dan Perdamaian di Aceh” (Penerbit Rayyana Komunikasindo 2013). Eben dan Salim dari Rayyana membantu saya dalam penyuntingan, dan sungguh sebuah pengalaman menyenangkan.

Laksda TNI (Purn) Soleman B. Ponto, ST, MH
Kabais TNI 2011-2013). 

Upaya pencerahan masyarakat sangat banyak ditopang oleh dorongan yang muncul dari tulisan. Pada gilirannya upaya pencerahan sedemikian akan melahirkan perubahan dalam masyarakat. Misalnya, Benedict Anderson dalam bukunya ‘Imagined Community’ menyebutkan bahwa gerakan demokratisasi di Eropa Barat dipicu oleh gerakan Reformasi pada abad ke-16. Dan seperti kita ketahui bersama, gerakan reformasi muncul sebagai lanjutan dari tulisan Martin Luther yang ditempelkan di pintu gereja Wittenberg. Gerakan ini mendapat sambutan luas tak lepas dari penemuan percetakan di Heidelberg.

Dalam terang ini, saya menyambut gembira penerbitan buku ini karena saya melihat peran besar usaha seperti ini dalam mencerdaskan dan mencerahkan masyarakat. Terimakasih kepada Saudara Eben yang melalui tulisannya yang ringan dan renyah ini, kita bisa belajar bagaimana menulis. Maksud saya, selain sajian substansial dalam tulisan-tulisannya yang mencerdaskan, pembaca saya harap juga terinspirasi dan dimampukan menuangkan gagasan, pemikiran dan pengalaman masing-masing ke dalam bentuk tulisan.

Pdt Gomar Gultom
 Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI)).

Dari Sdr. Salim Shahab, seorang wartawan dan penulis berbakat, saya jadi mengenal Sdr. Eben. Kolaborasi Salim dan Eben menghasilkan buku memoar saya Dari Pulau Buru ke Cipinang. Sebuah Sejarah Kecil (2011). Setelah itu, saya melihat begitu banyak buku yang mereka kelola melalui bendera Rayyana Publishing. Saya yakin buku yang sedang pembaca pegang ini sangat berguna untuk membuka cakrawala tentang dunia menulis.

Dr. Achmad Sujudi, Sp.B., MHA.
 Menteri Kesehatan RI 1999-2004.

Buku ini membuat mata saya berbinar minimal karena dua alasan. Pertama, pengetahuan lapangan memang tak pernah bohong. Jelas Eben punya pengalaman luas sekaligus mendalam di bidang penulisan dan jurnalistik. Kedua, setiap pengalaman itu personal, sehingga unik. Maka meski topiknya tidak asing, buku ini tetap menyajikan banyak hal yang bukan hanya menarik tetapi juga penting. Maka meski sudah puluhan tahun bekerja di bidang penulisan populer, termasuk belasan tahun di dunia jurnalistik, bahkan juga mengajar penulisan, saya masih merasakan buku ini sebagai santapan yang bukan hanya lezat, tetapi juga bergizi. Terimakasih Eben sudah meluangkan waktu dan tenaga untuk  berbagi. Saya belajar banyak.

Her Suharyanto
 Wartawan Senior, Professional & Trainer di Bidang Kepenulisan dan Pekerja Teks Komersial.

Di zaman kiwari yang serba digital ini kita sering menyaksikan komentar-komentar, ciutan bahkan cemooh seenaknya yang diarahkan kepada begitu banyak pribadi. Di era yang disebut “keterhubungan tanpa ampun
tersebut, “relentless connectivity”, memang tak terhindari model dangkal komentar kepada seseorang, juga kepada setiap kita. Bagi pribadi yang tak rela dicap dengan semena-mena, maka sebentuk tulisan ataupun biografi yang jernih sungguh perlu. Buku karya Eben Siadari ini membantu kita menuturkan setepatnya profil seseorang; bagi siapa saja yang berniat menulis biografi dengan sebaik-baiknya, katau juga hendak menjelaskan dirinya di ruang publik dan ruang digital setepatnya, maka buku “Menulis Biografi” ini akan amat bermanfaat.

Pdt Martin Lukito Sinaga D.Th,  penulis dan juga dosen di STT Jakarta dan STF Driyarkara
.

Bagi dosen perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia, menulis menjadi persyaratan utama untuk kenaikan karier. Saat ini syarat menjadi gurubesar adalah publikasi pada jurnal internasional bereputasi. Universitas Indonesia memberikan syarat lebih berat daripada direktorat jenderal pendidikan tinggi (dikti) Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (KemenristekDikti). Oleh karena itu buku ini sangat bermanfaat bagi para dosen dari segala bidang ilmu. Buku ini memberikan semangat kepada para dosen untuk dapat memulai langkah pertama menulis naskah akademis, menempuh perjalanan panjang publikasi pada jurnal internasional bereputasi.

Dr. Eugenia Mardanugraha
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

No comments: